TUGAS HALAMAN 57
https://drive.google.com/open?id=11ek250-_O0g55huVuWBrMuW2EKkBY3EDVZ_cESRrdrk
Artikel gizi
Rabu, 23 Maret 2016
Sabtu, 19 Maret 2016
https://docs.google.com/spreadsheets/d/11ek250-_O0g55huVuWBrMuW2EKkBY3EDVZ_cESRrdrk/edit#gid=2007074101tugas anreg 2
Minggu, 06 Maret 2016
Nama: Saptini Yuli Astuti
NIM : 201532266
Tugas Analisa Regresi
NIM : 201532266
Tugas Analisa Regresi
Hipotesis Deskriptif
- .Hipotesis dikembangkan dari pernyataan deskriptif. Contohnya : Seberapa besar peran keluarga dalam mencegah penyakit demam berdarah ? Maka hipotesis deskriptif berbunyi : peran keluarga dalam mencegah penyakit demam berdarah.
- .Hipotesis dikembangkan dari pernyataan deskriptif. Contohnya : Seberapa besar peran keluarga dalam mencegah penyakit demam berdarah ? Maka hipotesis deskriptif berbunyi : peran keluarga dalam mencegah penyakit demam berdarah.
- Contohnya : Apakah intensitas belajar mahasiswi yang menetap dikos rendah? Maka hipotesis deskriptifnya : Rendahnya tingkat intensitas belajar mahasiswi yang menetap dikos.
Hipotesis Komparatif
- Hipotesis dikembangkan dari pertanyaan komparatif. Contohnya: : Apakah ada perbedaan kadar perlemakan hati antara penderita obesitas anak-anak dan obesitas pada dewasa? Maka hipotesis komparatif ditulis : Ada perbedaan kadar perlemakan hati antara penderita obesitas anak-anak dan dewasa.
- Contohnya : Apakah ada perbedaan status gizi wanita hamil dan wanita tidak hamil? Maka hipotesis komparatifnya : Ada perbedaan status gizi wanita hamil dan wanita tidak hamil.
Hipotesis Asosiatif
- Dikembangkan dari pertanyaan asosiatif. Contohnya : Apakah ada hubungan antara 1000 pertama hari kehidupan pada resiko anak stunting? Maka hipotesis asosiatifnya : Ada hubungan antara 1000 pertama hari kehidupan pada resiko anak stunting.
- Contohnya : Apakah ada hubungan antara obesitas pada penyakit kardiovaskuler? Maka hipotesis asosiatifnya : Ada hubungan antara obesitas pada penyakit kardiovaskular.
Jumat, 30 Oktober 2015
1. Bagaimana cara menghadapi responden yang
super aktif ? Nur aida
Jawab :
Menjadi
pasif sementara
Pasif
disini bukan berarti tidak melakukan apapun, namun menjadi diam dan
mendengarkan setiap perkataan yang responden katakan, bisa jadi apa yang
dikatakan responden bisa dijadikan solusi atau pembelajaraan kedepannya untuk
lebih baik lagi. Jadilah pendengar yang baik jika responden menanyakan sesuatu
baru kita sebagai konselor menjawab dengan tepat dan detail atur raut wajah dan
kata-kata yang keluar dari pembicaraan kita.
2. Jelaskan mengenai atraksi personal? Dan
berikan contoh? Henny barutu
Jawab :
Atraksi
interpersonal itu adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik
seseorang. Makin tertarik kita dengan orang lain maka kecendrungan kita untuk
berkomunikasi dengannya menjadi lebih besar pula.
Contohnya
:
Ketika
kita konseling kita memilih untuk berkomunikasi dengan konselor yang ramah,
supel, yang kita anggap mengetahui segalanya (pengetahuan cukup) dibanding
dengan konselor yang tidak ramah dan terkesan jutek.
3. Didalam atraksi interpersonal terdapat faktor personal
berikan contoh dari faktor personal? Endah yuniawati
Jawab :
1. Kesamaan Karakteristik personal
a.Komunikasi yang ditandai dengan adanya kesamaan
dalam nilai, sikap dan keyakinan, tingkat/status sosial, ekonomi, agama,
ideologi.
b.Contohnya : Komunikasi yang terjadi
antara mereka yang memiliki kesamaan misalnya status sosial . Dokter
X bertemu dengan Dokter Y yang
membahas mengenai penyakit.
2. Tekanan/emosional
a.Contohnya : Orang yang berada dalam
tekanan, binggung, cemas akan berkomunikasi dan mengiginkan orang lain untuk
dapat membantunya. misalnya kita mendapat musibah sakit (dalam tekanan) seperti
itu kita pasti meminta bantuan kepada tenaga medis untuk mengobatinya.
3. Isolasi sosial
a. Contohnya
: Sebagai makhluk sosial kita tidak dapat hidup terasing dalam wakru yang cukup
lama
4 . Harga diri rendah
a. Contohnya
: Orang yang merasa penampilannya kurang menarik akan mudah menerima
persahabatan dengan orang lain.
4. Komunikasi interpersonal yang baik dan
efektif itu seperti apa? Andini Dea
Jawab :
Komunikasi
Interpersonal dapat dikatakan efektif dan baik jika memenuhi tiga persyaratan
yaitu;
1. Pesan
yang dapat diterima dan dipahami oleh komunikan sebagaimana dimaksud oleh
komunikator.
Contohnya : Seorang komunikator harus memiliki
kredibilitas (diakui) karena
pengalamannya, pengetahuan yang baik, daya tarik dan berorientasi pada
psikologis konsumen. Seorang komunikator dalam konsultasi harus menjelaskan
dengan jelas, tidak rumit, menggunakan metode agar lebih mudah dipahami
komunikan. Dan komunikan (konsumen) harus cakap, memiliki sikap supel dan
pengetahuan yang cukup.
2. Ditindak
lanjuti dengan perbuatan secara suka rela.
Contohnya : Setelah berkonsultasi dengan
ahli gizi konsumen menerapkan secara sukarela (tanpa paksaan) apa yang menjadi
rekomendasi dalam konsultasi tersebut.
3. Meningkatkan kualitas hubungan antar pribadi.
Contohnya : jika kita dapat
mempertahankan satu konsumen dan konsumen berulang untuk berkonsultasi
5. Situasi apa yang terjadi dalam
komunikasi interpersonal bila tidak ada interaksi personal yang muncul ? Rafika
silvana
Jawab :
Tidak
ada situasi apapun yang terjadi karena salah satu unsur utama dari komunikasi
adalah interaksi (feedback) imbal balik dari komunikan.
6. Bagaimana cara berkomunikasi yang baik
sehingga konsultasi dapat berjalan baik ? Nurhayati Simarmata
Jawab :
Sebagai
seorang penyuluh/konsultan gizi kita ditutuntut untuk menjadi tenaga
profesional yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan orang lain/public
speaking yang baik. Komunikasi yang dilakukan biasanya adalah dengan orang lain
yang belum tentu dikenal, jadi untuk mencapai keberhasilan konsultasi gizi kita
sebagai konsultan harus melakukan hal berikut :
1. Pesan yang disusun dalam konsultasi gizi harus jelas, tidak rumit dan tidak
bertele-tele
2.
Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami oleh banyak orang, dan tidak diperbolehkan menggunakan istilah medis
yang rumit
3.
Bentuk gambar yang baik (presentasi atau media yang mendukung) sebagai
contohnya menggunakan brosur yang disertai berbagai gambar untuk food model.
4. Selanjutnya tanyakan kembali “ apa kah sudah
cukup jelas” jika dibilang cukup, konsultan wajib menanyakan kembali isi
konsultasi yang telah disepakati bersama guna menghindari terjadinya miss
komunikasi.
Langganan:
Postingan (Atom)